Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

About me

Cari Blog Ini

Technology

Instagram

Restaurants

Subscribe

Travelling Diaries

Entertainment

Like us

Restaurants

Sponsor

Ads 300 x 250

Flickr Images

Flickr Images

Like us on Facebook

Video of the Day

Pantai Cemara Sewu 'Bebas' Sampah

Menyusuri daratan berpasir. Mendengarkan debur ombak.
Membiarkan angin laut menerpa wajah. Duduk menatap hamparan biru.
Adalah hiburan terbaik di akhir pekan untuk seorang yang penuh tekanan dan penat dalam hari kerja atau kuliah seperti saya.

Beruntungnya saya terlahir di negeri dengan kekayaan bahari tiada duanya. Indonesia menjadi rumah bagi berbagai spesies laut dengan sepertiga luas perairan dunia yang dibatasi oleh 99.093 kilometer garis pantai. Tidak heran destinasi pariwisata pantai di Indonesia seakan tidak ada habisnya untuk terus disapa.

Kali ini saya mengunjungi pantai yang terbilang baru di daerah Bantul, Yogyakarta yaitu Pantai Cemara Sewu. Untuk sampai di sini, Anda cukup mengikuti rute ke arah Pantai Parangtritis mengingat lokasinya yang masih dalam satu wilayah. Setibanya di area parkir pantai sudah terasa sejuk dengan pepohonan cemara udang dan beberapa hammock yang semakin menarik perhatian.


Cemara udang (Dok. Pribadi)

Sahabat yang sedang santai di atas hammock(Dok. Pribadi)
Namun saya cukup tercengang ketika sampai di bibir pantai. Bukan pada Mr. Crab kecil atau pecahan kerang, tapi fokus saya tertuju pada hamparan sampah yang tergeletak di atas pasir berwarna hitam. Bukankah kalau pantai baru seharusnya bersih? Atau karena ini pantai baru sehingga belum ada petugas kebersihan yang menangani sampahnya? Pertanyaan itu berputar di kepala. Jika sampah yang menumpuk hanya sebatas sampah batok kelapa tua, potongan kayu tentu bukan masalah besar karena sampah jenis ini tidak merusak lingkungan. Faktanya banyak sampah kaca, plastik, bahkan sandal yang berdiam di sana.
Kondisi Saat Bulan September 2016 (Dok. Pribadi)


Sedih. (Dok. Pribadi)

Di tengah cita-cita ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, saya cukup kecewa dengan kondisi pantai yang baru saja dibuka. Tahukah bahwa sampah anorganik seperti plastik sangat sulit terurai di alam? Ketika sampah ini terbawa ke laut, maka berpotensi tinggi merusak kehidupan ikan dan terumbu karang. Ketika kelangsungan hidup biota laut kita tidak dapat terjaga, maka jangan harap industri perikanan dan kesejahteraan nelayan bisa berkembang.
Laut sumber mata pencaharian nelayan. (Dok. Pribadi)

Pantaiku sayang, pantaiku malang.

Masalah penyerbuan sampah di pantai bukanlah hal yang baru di Indonesia. Pantaslah Indonesia mendapat rapor merah dengan menempati peringkat 130 dalam kategori pembangunan pariwisata berkelanjutan. Pembangunan yang ramah lingkungan.

Pembenahan pengelolaan kebersihan pantai dibutuhkan agar sampah tidak semakin menumpuk di pantai. Pengadaan petugas kebersihan dan pembangunan bak sampah di bibir pantai dapat menjadi solusi mendasar terhadap masalah ini. Selebihnya, diserahkan kepada kesadaran masing-masing wisatawan yang hadir untuk menjaga keasrian Pantai Goa Cemara Sewu. Sudah selayaknya kita mewujudkan revolusi mental dalam menjaga kekayaan alam bangsa sendiri. 


Hingga pada saat saya berkunjung kembali nanti, saya dapat berkata dengan mulut menganga,
‘Wah, akhirnya Pantai Goa Cemara Sewu bebas sampah!’.









< >
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Get Update Article on FacebookX

Find Us on Facebook

Get Update Article on Google+X

Follow Us on Google+