Menyusuri daratan berpasir. Mendengarkan debur ombak.
Membiarkan angin laut menerpa wajah. Duduk menatap hamparan biru.
Adalah hiburan terbaik di akhir pekan untuk seorang yang penuh
tekanan dan penat dalam hari kerja atau kuliah seperti saya.
Beruntungnya saya terlahir di negeri dengan kekayaan bahari tiada
duanya. Indonesia menjadi rumah bagi berbagai spesies laut dengan sepertiga
luas perairan dunia yang dibatasi oleh 99.093 kilometer garis pantai. Tidak
heran destinasi pariwisata pantai di Indonesia seakan tidak ada habisnya untuk
terus disapa.
Kali ini saya mengunjungi pantai yang terbilang baru di daerah
Bantul, Yogyakarta yaitu Pantai Cemara Sewu. Untuk sampai di sini, Anda cukup
mengikuti rute ke arah Pantai Parangtritis mengingat lokasinya yang masih dalam
satu wilayah. Setibanya di area parkir pantai sudah terasa sejuk dengan
pepohonan cemara udang dan beberapa hammock yang semakin menarik
perhatian.
![]() |
Cemara udang (Dok. Pribadi) |
![]() |
Sahabat yang sedang santai di atas hammock. (Dok. Pribadi) |
![]() |
Kondisi Saat Bulan September 2016 (Dok. Pribadi) |
![]() |
Sedih. (Dok. Pribadi) |
Di tengah cita-cita ingin menjadikan Indonesia sebagai poros
maritim dunia, saya cukup kecewa dengan kondisi pantai yang baru saja dibuka. Tahukah
bahwa sampah anorganik seperti plastik sangat sulit terurai di alam? Ketika sampah ini terbawa ke laut, maka berpotensi tinggi merusak
kehidupan ikan dan terumbu karang. Ketika kelangsungan hidup biota laut kita
tidak dapat terjaga, maka jangan harap industri perikanan dan kesejahteraan
nelayan bisa berkembang.
![]() |
Laut sumber mata pencaharian nelayan. (Dok. Pribadi) |
Pantaiku sayang, pantaiku malang.
Masalah penyerbuan sampah di pantai bukanlah hal yang baru di
Indonesia. Pantaslah Indonesia mendapat rapor merah dengan menempati peringkat 130 dalam kategori pembangunan pariwisata
berkelanjutan. Pembangunan yang ramah lingkungan.
Pembenahan pengelolaan kebersihan pantai dibutuhkan agar sampah
tidak semakin menumpuk di pantai. Pengadaan petugas kebersihan dan pembangunan
bak sampah di bibir pantai dapat menjadi solusi mendasar terhadap masalah ini.
Selebihnya, diserahkan kepada kesadaran masing-masing wisatawan yang hadir untuk
menjaga keasrian Pantai Goa Cemara Sewu. Sudah selayaknya kita mewujudkan revolusi mental dalam menjaga kekayaan alam bangsa sendiri.
Hingga pada saat saya berkunjung kembali nanti, saya dapat berkata dengan mulut menganga,
0 komentar:
Posting Komentar